[TUTORIAL] Overclocking AMD Athlon II / Phenom II buat pemula ^.^
Singkat Tentang Overclock
Overclocking adalah sebuah kegiatan memaksa kecepatan (clock speed) dari
processor (CPU/GPU) dan memory dari keadaan default atau standar pabrik
menjadi lebih tinggi sesuai dengan keinginan user, tentunya dibatasi
oleh kemampuan hardware itu sendiri, biasanya menggunakan satuan
Megahertz (MHz) atau Gigahertz (GHz).
Clock speed itu sendiri adalah hasil multiplier dikalikan bus speed. AMD
Athlon II X2 240 yang memiliki clock speed 2.8GHz didapatkan dari
multiplier x14 dan bus speed 200MHz. Semua processor AMD saat ini
memiliki bus speed 200MHz dengan nilai multiplier yang berbeda-beda.
Jadi, gampangnya overclocking bisa dilakukan dengan menaikkan multiplier
ataupun bus speed. Sayangnya tidak semua processor bisa dinaikkan nilai
multipliernya, hanya processor khusus saja yang bisa dinaikkan
multipliernya. Di processor AMD sendiri disebut dengan Black Edition.
Apa Alasan Saya Melakukan Overclock??
Beberapa alasan mengapa dilakukannya overclocking:
Butuh Performa Lebih
Beberapa orang komplain, pekerjaan berat mereka dengan PC. Dan dengan
extra MHz akan membantunya dengan video-codification, atau 3D rendering,
proses matematika atau pekerjaan berat lainnya. Untuk kategori ini,
medium overclocking akan sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi
waktu dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan.
Mengurangi atau Mengatasi Bottleneck
Bottleneck adalah suatu istilah untuk mendeskripsikan komponen pada PC,
dimana sebuah komponen akan membatasi performa ataupun efisiensi dari
komponen yang lainnya. Overclock dapat mengurangi bahkan mengatasi
bottleneck, apabila penyebab bottleneck tersebut berasal dari kecepatan
processor, memory maupun VGA. Ingatlah, kecepatan PC adalah sama dengan
kecepatan komponen yang paling lambat.
Efisiensi Pengeluaran Dalam Membeli Komponen
Ketika saya hanya memiliki uang yang cukup untuk membeli processor
dengan kecepatan terendah, padahal saya membutuhkan processor yang
memiliki kecepatan lebih tinggi beberapa ratus MHz, dan harga processor
tersebut beberapa persen lebih mahal, bahkan mungkin 2 kali lipat lebih
mahal. Maka dengan overclocking saya bisa memaksimalkan pengeluaran
dalam membangun sebuah PC, karena bisa digunakan untuk membeli komponen
lain, misal membeli memory atau harddisk dengan kapasitas lebih besar.
Processor dari generasi yang sama, dengan kecepatan 2.7GHz dengan harga
US$50 dan di-overclock bisa melampaui kecepatan processor dengan
kecepatan 3.2GHz dengan harga US$100.
Untuk Kesenangan, Hobi ataupun Kompetisi
Beberapa orang sangat enjoy dengan kemampuan maksimal PC-nya tanpa harus
mengeluarkan biaya tambahan. Beberapa yang lain membelanjakan uangnya
untuk membeli cooling yang kompleks misalnya watercooling. Sedangkan
kompetisi overclocking semakin popular dan memberikan kesempatan kepada
para overclocker untuk menunjukkan skill overclocknya.
Untuk Mempelajari Sistem yang Digunakan
Secara tidak langsung, overclocking membuat kita menjadi mengerti akan
komponen dalam sistem yang digunakan, terhadap hubungan dan fungsi antar
komponen. Mengerti akan kemampuan komponen yang kita gunakan, sehingga
bisa mengerti apa yang dibutuhkan ketika menginginkan sistem yang lebih
optimal.
Pengenalan Software:
CPU-Z: Software untuk mendeteksi status clock speed dari
processor maupun memory. Juga info tentang spesifikasi processor,
motherboard, memory dan VGA. http://www.cpuid.com/softwares/cpu-z.html
Core Temp: Software untuk mendeteksi suhu processor (per core). http://www.alcpu.com/CoreTemp/
AMD Overdrive: Software dari AMD untuk overclocking processor AMD lewat Windows. http://game.amd.com/it-it/drivers_overdrive.aspx
Cinebench R11.5: Benchmark terbaru dari MAXON untuk mengetahui kemampuan sistem dalam mengerjakan rendering 2D (support multicore). http://www.maxon.net/index.php?id=162
wPrime v.155: Benchmark untuk mengetahui kemampuan sistem dalam melakukan perhitungan bilangan prime, tersedia iterasi hingga 32M dan 1024M. http://hwbot.org/benchmark.applicati...ionId=14#rules
Prime95: Test stabilitas sistem, terutama untuk processor dan
memory. Tes ini lebih tepat sebagai torture test (penyiksaan), untuk
mengetahui stabilitas sistem dalam mengerjakan aplikasi yang sangat
berat. http://www.softpedia.com/progDownloa...oad-76537.html
3Dmark (03/05/06/Vantage): Benchmark dari Futuremark untuk mengetahui performa sistem dalam menjalankan aplikasi 3D, khususnya gaming. http://www.futuremark.com/download/
Sebelum melakukan Overclocking...
Sebaiknya kenali terlebih dahulu komponen yang digunakan, terutama
processor, motherboard, memory, VGA, Power Supply Unit (PSU), serta
cooling yang digunakan.
Gunakanlah selalu PSU yang berkualitas (pure power) untuk menjaga
stabilitas ketika overclocking, baik dalam keadaan overclocking maupun
standar.
HARDWARE FAILURE IS YOUR OWN RISK
Glossary of Terms
Hyper Transport Reference Clock (HTRef): Bus clock internal dari
processor AMD. HTRef clock default adalah 200MHz. CPU, CPU-NB, HT Link
dan memory clock berhubungan dengan nilai HTRef clock ini. Kemampuan
HTLink untuk berjalan pada frekuensi tinggi sangatlah tergantung dari
motherboard dan BIOS yang digunakan.
CPU: Central Processing Unit. CPU clock speed memiliki efek
terbesar dalam menentukan performa keseluruhan dari sistem. Di sini
target utama overclocking.
CPU-NB: CPU-Northbridge. Bukanlah northbridge yang biasa dikenal,
yaitu pada chipset motherboard. CPU-NB di sini adalah bus yang
menghubungkan CPU dan memory controller yang terintegrasi pada
processor. CPU-NB memiliki clock speed maupun voltage sendiri, terpisah
dari CPU clock speed. Frekuensi CPU-NB menentukan kecepatan memory
controller.
CPU FID: CPU multiplier. AMD Athlon II X2 240 memiliki nilai
multiplier default x14 (14x200MHz = 2800MHz). Nilai multiplier dapat
diturunkan, tetapi hanya model Black Edition processor yang dapat
dinaikkan nilai multipliernya (unlock multiplier). Contoh AMD Phenom II
X2 555 BE.
CPU-NB FID: CPU-NB Clock multiplier. Menentukan frekuensi CPU-NB.
Contohnya pada AMD Athlon II X2 240, nilai defaultnya adalah x10
(10x200MHz=2000MHz). Nilai ini juga menentukan nilai maksimum dari
frekuensi HT Link, yaitu HT Link multiplier tidak bisa lebih tinggi
ketimbang CPU-NB multiplier. Dalam keadaan default, CPU-NB dan HT Link
memiliki nilai yang sama. Nilai multiplier CPU-NB hanya bisa dinaikkan
pada model Black Edition processor.
HT Link FID/multiplier: Multiplier ini menentukan frekuensi dari
HT Link. Contohnya pada AMD Athlon II X2 240, nilai defaultnya adalah
x10 (10x200MHz=2000MHz). Nilai multiplier maximum dari HT Link tidak
bisa lebih tinggi daripada multiplier CPU-NB. Nilai HT Link multiplier
hanya bisa dinaikkan pada model Black Edition processor.
CPU VID: CPU Voltage Identification Digital. Pendek kata, CPU VID
menentukan nilai CPU Core Voltage (vCore). Nilai maksimum CPU VID
adalah 1.55v. NOTE: Nilai CPU VID bukan nilai sebenernya dari vCore (lihat Voltage Offset). Nilai CPU VID hanya bisa diubah pada model Black Edition processor.
CPU-NB VID: CPU-NB Voltage Identification Digital. Pendek kata,
CPU-NB VID menentukan nilai CPU-NB Voltage. Nilai maksimum CPU VID
adalah 1.55v. NOTE: Nilai CPU-NB VID bukan nilai sebenernya dari CPU-NB Voltage (lihat Voltage Offset). Nilai CPU-NB VID hanya bisa diubah pada model Black Edition processor.
CPU / CPU-NB Voltage Offset: Voltage Offset berguna untuk
mengatur nilai +(positif) dan -(negatif) dari nilai CPU / CPU-NB VID.
Nilai voltage sebenarnya adalah nilai dari CPU / CPU-NB VID + Offset.
Contoh: VID 1.35v + Offset 0.1v = 1.45v (nilai yang sebenarnya).
No comments:
Post a Comment